Selasa, 24 Februari 2009

Kompetensi Paedagogis Guru

Guru merupakan tombak dalam pembangunan Nasional. Utamanya dalam membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal.
Guru yang profesional dan bermatabat adalah guru yang melahirkan anak bangsa yang cerdas, kritis, inovatif, demokratis dan berakhlak. Untuk itu guru harus memiliki kompetensi pedagogis atau kompetensi kependidikan yang tinggi. Salah satu sub bab dari kompetensi pedagogis tersebut adalah kemampuan guru dalam memahami peserta didiknya sendiri. Hal ini dilakukan mengingat bahwa guru menghadapi manusia (siswa) yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Kemampuan memahami siswa merupakan kemampuan yang sangat mendasar yang diperlukan guru untuk merancang dan melakukan kegiatan pembelajaran di kelasnya.
Berikut akan dijelaskan kemampuan memahami siswa beserta implikasinya terhadap guru:
1. mengetahui tingkah laku siswa, seperti siswa yang ribut, suka menyontek, mengejek temannya, melamun, pendiam, bermain-main, memukul temannya, dsb. Implikasinya terhadap guru adalah guru dapat merancang suatu strategi pembelajaran yang menarik (dikenal dengan istilah PAKEM) sehingga siswa yang bermain-main, ribut, melamun dan sebagainya itu dapat mengalihkan perhatiannya kepada guru yang sedang beraksi
2. mengetahui tingkat kecerdasan siswa atau intelegensinya. pengetahuan ini berguna agar guru dapat mengelola kelas dengan baik. Dapat mengatur posisi duduk siswanya sehingga proses KBM dapat berjalan dengan lancar. Misalnya, siswa yang kurang pintar duduk dengan temannya yang pintar sehingga teman yang pintar dapat membanntunya belajar. Selain itu, guru juga akan terbantu karena akan mempersingkat waktu dalam menjelaskan materi pelajaran yang berulang-ulang
3. mengetahui kecerdasan emosional siswa. bagi siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi, mugkin tidak ada masalah bagi guru karena emosinya stabil. Akan tetapi bagi siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah akan dapat mengganggu orang lain dan proses belajar mengajar. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah dapat ditandai dengan hal-hal berikut: kurang cepat bertindak berdasarkan emosinya dan tidak sensitif dengan perasaan orang lain, mudah marah dan cenderung untuk menyakiti dan memusuhi orang lain. Bila hal ini dibiarkan maka akan menimbulkan masalah di kelas yang dapat menghambat proses KBM. oleh sebab itu, guru harus membimbing siswa agar emoosinya yang labil menjadi stabil
4. mengetahui kondisi ekonomi orang tua siswa. Implikasinya terhadap guru adalah meringankan beban orang tua siswa yang ekonomi lemah dengan melaksanakan kurikulum sesuai dengan lingkungan daerah setempat, yaitu KTSP. Sehingga proses pembelajaran masih tetap berlangsung walaupun tujuan yang diharapkan belum maksimal. Misalnya, dalam kurikulum nasional menyebutkan bahwa siswa harus membuat periskop sederhana yang terbuat dari pipa, dapat ditukar dengan bambu yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar
5. mengetahui latar belakang pendidikan orang tua, sehingga guru dapat memberikan motivasi kepada siswa agar dia menjadi orang yang membanggakan orang tuanya. Selain itu, hal inii perlu diketahui agar guru dapat menyampaikan informasi dengan cara yang sesuai dengan tingkatan pendidikan. Bagi orang tua yang tamatan SMP,SMA dan sarjana, mungkin tidak masalah bagi mereka menerima informasi dari sekolah melalui surat. Akan tetapi hal ini menjadi masalah bagi orang tua siswa yang buta huruf atau kurang lancar membaca. Sehingga guru sendirii yang harus datang menjumpai mereka untuk menyampaikan informasi tersebut.
Sebenarnya isi sebagian kecil dari keadaan siswa yang harus dipahami oleh guru dan dapat saya simpulkan bahwa " semakin guru memahami peserta didik baik secara fisik dan psikisnya maka semakin mudah bagi guru untuk merancang dan menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien"

Sabtu, 21 Februari 2009

ANDA Guru PROFESIONAL???

Pekerja profesional merupakan suatu kegiatan seseorang yang melakukan pelayanan atau pengabdian yang dilandasi dengan kemampuan profesional serta falsafah hidup yang mantap.
Dengan demikian, pekerjaan profesional adalah pekerjaan yang dipersiapkan melalui proses pendidikan dan pelatihan.
Suatu pekerjaan dapat dikatakan profesional apabila memenuhi kriteria berikut:
1. memiliki spesialisasi ilmu dengan latar belakang teori yang baku
2. memiliki kode etik dalam menjalankan profesi
3. memiliki organisasi profesi
4. diakui oleh masyarakat
5. sebagai panggilan hidup
6. harus dilengkapi kecakapan diagnostik
7. mempunyai klien yang jelas
Tatty S.B Amran mengatakan bahwa untuk pengembangan profesional diperlukan "KASAH"
1. Knowledge
Dalam pengembangan profesionalisme guru, menambah ilmu pengetahuan adalah mutlak. Kita harus mempelajari segala macam pengetahuan akan tetapi kita juga harus mengadakan skala prioritas. Karena dalam menunjang keprofesionalan kita sebagai guru, menambah ilmu pengetahuan tentang keguruan sangat penting. Namun bukan berarti kita hanya mempelajari satu disiplin ilmu saja. Semakin banyak ilmu pengetahuan yang kita pelajari, semakin banyak pula wawasan kita tentang berbagai ilmu.
2. Ability
Kemampuan paling dasar yang diperlukan adalah kemampuan dalam mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, seorang guru yang profesional tentunya tidak ingin ketinggalan dalam percaturan global ini. Dengan demikian, ia harus mengantisipasi perubahan itu dengan banyak membaca supaya bertambah ilmu pengetahuannya. Menurut Jeannette Vos, jika seorang guru ingin bertambah luas ilmu pengetahuannya maka ia harus menggunakan dunia ini sebagai ruang kelasnya.
3. Skill
Keterampilan yang harus dimiliki oleh guru adalah:
a. keterampilan menyampaikan informasi
b. keterampilan dalam memimpin kelompok murid
c. keterampilan dalam mengarahkan dan mendorong kegiatan belajar siswa
d. keterampilan mempersiapkan dan menyediakan alat dan bahan pelajaran
e. dan sebagainya
4. Attitude
Dalam konsep Aa Gym (2003:156), pendidikan yang baik adalah dengan mendidik diri sendiri. Konsep tersebut sikenal dengan istilah 3M, yaitu:
a. mulailah dari diri sendiri
b. mulailah dari hal yang kecil
c. mulailah saat ini
Oleh karena itu, sikap diri yang sangat diperlukan dalam pengembangan profesionalisme adalah:
a. disiplin yang tinggi
b. percaya diri yang positif
c. akrab dan ramah
d. akomodatif
e. jujur
5. Habit
Menurut Aa Gym, kebiasaan diri yang harus terus dilakukan diantaranya :
a. beribadah dengan benar dan istiqomah
b. berakhlak mulia
c. belajar dan berlatih tiada henti
d. bekerja keras dengan cerdas
e. bersahaja dalam hidup
f. bantu sesama
g. bersihkan hati selalu
itulah beberapa kebiasaan diri yang harus dilakukan. Apalagi seorang guru yang menjadi public figur di tengah-tengah anak didiknya, harusllah memiliki kebiasaan yang baik, supaya anak didik memberikan penilaian terbaik kepada kita.